dedijegale.com
Ada beberapa gaya perempuan yang dilakukan untuk mencegah kehamilan ketika usai bersenggama. Tapi aneka gaya ini cuma mitos karena belum terbukti bisa mencegah hamil. Berikut beberapa gaya yang dilakukan perempuan untuk mencegah hamil tapi ternyata belum tentu berhasil:
1. Mengeluarkan manhood sebelum ejakulasi
Menarik manhood dari vagina sebelum pria ejakulasi, bukanlah cara yang tepat pengendalian kelahiran. Menurut Teenager Consultant web site, cara tersebut hanya 80 hingga ninety six persen keberhasilannya. Banyak wanita yang berpikir bahwa jika pria mengeluarkan manhood sebelum ejakulasi, sperma tidak akan mampu membuahi telur.
Tetapi pria dapat menghasilkan sesuatu yang disebut pre-ejakulasi. Kebocoran pre-ejakulasi berasal manhood pria ketika mereka terangsang, serta pre-ejakulasi dapat mengandung sperma, yang dapat menyebabkan kehamilan.
2. Douching
Douching adalah tindakan menyemprotkan cairan ke dalam vagina untuk membersihkan saluran vagina. Ada mitos umum menyebutkan menggunakan douche (semprotan atmosphere obat) akan mencegah kehamilan. Tapi menyemprotkan atmosphere, cuka atau bahan lainnya ke dalam vagina tidak hanya akan tidak mencegah kehamilan, ini bahkan dapat menyebabkan infeksi jamur.
Sperma melewati leher rahim dalam hitungan detik, sehingga pada saat menggunakan douche, telur mungkin sudah dibuahi.
3. Tidak perlu orgasme
Orgasme tidak diperlukan untuk hamil. Tubuh wanita mengalami banyak perubahan selama hubungan seksual, baik dia merasakan kesenangan ataupun tidak. Serta kehamilan dapat terjadi bahkan jika ia tidak memiliki orgasme sekalipun.
4. Melakukan seks pada saat menstruasi
Meskipun benar bahwa melakukan hubungan seks selama periode menstruasi dapat sangat mengurangi kemungkinan hamil, tetapi masih bukan jaminan tidak akan hamil. Banyak wanita memiliki menstruasi yang tidak teratur, serta ovulasi dapat terjadi sangat dekat dengan waktu ketika seorang wanita mendapatkan menstruasi.
Sperma bisa juga hidup di dalam tubuh wanita selama tujuh hari, sehingga bahkan jika seorang wanita sedang menstruasi, mungkin sperma menunggunya ketika masa ovulasi berakhir.
5. Hubungan seksual pertama kali (virgin mobile intercourse)
Seorang wanita bisa hamil pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual. Beberapa wanita percaya bahwa selaput dara (hymen) atau selaput tipis di pembukaan vagina dapat mencegah sperma dari pemupukan telur.
Tidak hanya selaput dara yang teregang selama kehamilan, tetapi juga banyak wanita yang mengalami peregangan selaput dara bahkan sebelum berhubungan seks, karena olahraga atau menunggang kuda.
6. Minum pil KB
Menurut Feminist Ladies Wellness Middle, pil KB 80 hingga 99, 7 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Tetapi bahkan dengan pil KB, banyak wanita yang salah informasi. Pil KB tidak menyebabkan kenaikan berat badan yang cepat.
Selain itu, banyak wanita tidak berpikir mereka perlu minum pil pada waktu yang sama setiap hari. Namun, jika Anda minum pil dengan benar serta mengikuti petunjuk yang tepat, pil KB bisa lebih dari 99 persen efektif mencegah kehamilan. Juga penting untuk dicatat bahwa pil tidak melindungi terhadap HIV atau penyakit menular seksual lainnya
tambahan:
Metode Ritmik adalah metode dimana pasangan suami istri menghindari berhubungan seksual pada saat siklus subur seorang wanita. Ovulasi (pelepasan sel telur dari indung telur) terjadi fourteen hari ± two hari sebelum hari pertama menstruasi berikutnya. Sel telur yang telah dilepaskan hanya bertahan hidup selama twenty-four quickly pull, namun sperma bisa bertahan selama forty eight quickly pull setelah melakukan hubungan seksual. Karena itu pembuahan dapat terjadi apabila hubungan seksual dilakukan two hari (forty eight quickly pull) sebelum ovulasi serta 1 hari (twenty-four quickly pull) setelah ovulasi. Metode Ritmik dapat terbagi atas:
* Metode ritmik kalender atau Pantang Berkala merupakan metode dimana pasangan menghindari berhubungan seksual selama periode subur wanita berdasarkan panjang siklus menstruasi, kemungkinan waktu ovulasi, jangka waktu sel telur masih dapat dibuahi, serta kemampuan sperma untuk bertahan di saluran reproduksi wanita. Periode subur seorang wanita dihitung dari: (siklus menstruasi terpendek – eighteen) serta (siklus menstruasi terpanjang — 11). Siklus menstruasi dicatat selama minimum 3 bulan terakhir, akan lebih baik bila dalam 6 bulan terakhir.
Contoh: bila siklus terpendek seorang wanita adalah twenty five hari, serta siklus terpanjangnya twenty nine hari, maka periode suburnya adalah (twenty five – eighteen) serta (twenty nine – 11) yang berarti hubungan seksual tidak boleh dilakukan pada hari ke-7 sampai hari ke-18 setelah menstruasi.
* Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas serta kuantitas lendir serviks setiap hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer, serta licin. Abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual) diperlukan selama menstruasi, setiap hari selama periode preovulasi (berdasarkan lendir serviks), serta sampai waktu lendir masa subur muncul sampai 3 hari setelah lendir masa subur itu berhenti.
* Metode pengukuran suhu tubuh berdasarkan perubahan temperatur. Pengukuran dilakukan pada suhu basal (suhu ketika bangun tidur sebelum beranjak dari tempat tidur. Suhu basal akan menurun sebelum ovulasi serta agak meningkat (kurang dari 1° Celsius) setelah ovulasi. Hubungan seksual sebaiknya tidak dilakukan sejak hari pertama menstruasi sampai 3 hari setelah kenaikan dari temperatur.
Nb: (jangan melakukan di luar nikah, kalau sudah terlanjur segeralah anda menikah).