Algoritma, Algoritme, atau Algorithms adalah ilmu yang “berisi” kumpulan perintah untuk segera menyelesaikan suatu masalah.
Perintah yang dimaksud biasanya berkenaan dengan apapun. Perintah tersebut harus bisa diterjemahkan dari awal hingga akhir secara sistematis atau bertahap. Semua perintah dapat diselesaikan dengan rumus Algoritma asalkan perintah tersebut memenuhi kriteria kondisi awal.
Ketika suatu perintah atau permasalahan tersebut sudah memenuhi kriteria persyaratan, maka perintah atau permasalahan tersebut akan dapat terselesaikan menggunakan rumus atau ilmu Algoritma. Dalam memecahkan permasalahan, Algoritma mengeluarkan atau memiliki rangkaian langkah yang kadang diulang atau disebut iterasi dan memerlukan perbandingan hingga “teka-teki” itu terselesaikan.
Algoritma dan Proses Komputerisasi
Selain dengan Matematika, Algoritma juga sering dikaitkan dengan komputerisasi. Desain dan analisis Algoritma merupakan cabang dari ilmu komputerisasi. Desain itu berguna untuk mengetahui karakteristik dan sejauh mana kemampuan Algoritma dalam menyelesaikan masalah. Dalam ilmu komputer, Algoritma dipelajari secara abstrak tanpa melihat sistem komputer dan bahasa pemrograman yang digunakan.
Takaran kerumitan dari Algoritma adalah gambaran seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan oleh Algoritma. Semakin rumit permasalahan yang dihadapi, waktu yang dibutuhkan Algoritma untuk menyelesaikan suatu masalah menajdi semakin lama. Begitu juga sebaliknya. Dalam setiap penyelesaian suatu masalah, proses yang dimiliki Algoritma adalah perhitungan, pengolahan data dan penalaran otomatis.
Algoritma memang bisa diterapkan pada perhitungan apapun. Namun, Algoritma berubah menjadi penting ketika berkaitan dengan cara atau proses komputerisasi. Program yang terdapat dalam komputer berisi Algoritma. Algoritma tersebut menentukan instruksi khusus pada komputer untuk melakukan serta melaksanakan tugas tertentu sesuai urutan.
Dalam proses pengolahan data, Algoritma berkaitan dengan pengolahan informasi. Data yang dibaca oleh Algoritma masuk melalui sumbernya atau yang disebut input, kemudian ditulis ke perangkat output untuk kemudian diproses lebih lanjut. Data yang telah disimpan dianggap sebagai bagian dari keadaan internal entitas yang berperan menjalankan Algoritma.
Dalam beberapa proses komputasi, Algoritma memberlakukannya secara ketat. Setiap data yang masuk harus memenuhi syarat dan ditangani secara sistematis, kriteria juga harus jelas. Hal ini dilakukan karena sudah sesuai dengan syarat dan kriteria awal dari Algoritma itu sendiri.
Langkah-langkah ketat seperti ini adalah langkah tepat dalam Algoritma. Perhitungan secara tepat menjadi prioritas. Instruksi yang diberikan Algoritma ini tergambar secara eksplisit atau tersirat. Hasilnya, atau output akan teratur berurutan seperti dari atas ke bawah atau sebaliknya.
Sejarah dan Jenis Algoritma
Istilah Algoritma berasal dari perubahan nama seorang ahli Matematika dari Uzbekistan bernama Al Khawārizmi ke dalam bahasa Latin. Ahli Matematika itu hidup sekitar abad ke 9. Istilah ini terdapat dalam karyanya yang telah diterjemahkan dalam bahasa Latin yang berasal dari abad 12. Dalam karyanya tertulis “Algorithmi de Numero Indorum”.
Awalnya, istilah Algoritma atau algorisma digunakan hanya untuk aturan aritmatis yang berfungsi untuk menyelesaikan persoalan yang menggunakan bilangan dalam bahasa Arab. Baru pada abad 18, Algoritma resmi digunakan untuk mencakup semua permasalahan.
Perkembangan di dunia Algoritma menghadirkan jenis-jenis klasifikasi Algortima. Klasifikasi ini memiliki alasan serta pembenaran yang berbeda. Pendapat yang berbeda melahirkan metode yang juga berbeda.
Perintah yang dimaksud biasanya berkenaan dengan apapun. Perintah tersebut harus bisa diterjemahkan dari awal hingga akhir secara sistematis atau bertahap. Semua perintah dapat diselesaikan dengan rumus Algoritma asalkan perintah tersebut memenuhi kriteria kondisi awal.
Ketika suatu perintah atau permasalahan tersebut sudah memenuhi kriteria persyaratan, maka perintah atau permasalahan tersebut akan dapat terselesaikan menggunakan rumus atau ilmu Algoritma. Dalam memecahkan permasalahan, Algoritma mengeluarkan atau memiliki rangkaian langkah yang kadang diulang atau disebut iterasi dan memerlukan perbandingan hingga “teka-teki” itu terselesaikan.
Algoritma dan Proses Komputerisasi
Selain dengan Matematika, Algoritma juga sering dikaitkan dengan komputerisasi. Desain dan analisis Algoritma merupakan cabang dari ilmu komputerisasi. Desain itu berguna untuk mengetahui karakteristik dan sejauh mana kemampuan Algoritma dalam menyelesaikan masalah. Dalam ilmu komputer, Algoritma dipelajari secara abstrak tanpa melihat sistem komputer dan bahasa pemrograman yang digunakan.
Takaran kerumitan dari Algoritma adalah gambaran seberapa banyak komputasi yang dibutuhkan oleh Algoritma. Semakin rumit permasalahan yang dihadapi, waktu yang dibutuhkan Algoritma untuk menyelesaikan suatu masalah menajdi semakin lama. Begitu juga sebaliknya. Dalam setiap penyelesaian suatu masalah, proses yang dimiliki Algoritma adalah perhitungan, pengolahan data dan penalaran otomatis.
Algoritma memang bisa diterapkan pada perhitungan apapun. Namun, Algoritma berubah menjadi penting ketika berkaitan dengan cara atau proses komputerisasi. Program yang terdapat dalam komputer berisi Algoritma. Algoritma tersebut menentukan instruksi khusus pada komputer untuk melakukan serta melaksanakan tugas tertentu sesuai urutan.
Dalam proses pengolahan data, Algoritma berkaitan dengan pengolahan informasi. Data yang dibaca oleh Algoritma masuk melalui sumbernya atau yang disebut input, kemudian ditulis ke perangkat output untuk kemudian diproses lebih lanjut. Data yang telah disimpan dianggap sebagai bagian dari keadaan internal entitas yang berperan menjalankan Algoritma.
Dalam beberapa proses komputasi, Algoritma memberlakukannya secara ketat. Setiap data yang masuk harus memenuhi syarat dan ditangani secara sistematis, kriteria juga harus jelas. Hal ini dilakukan karena sudah sesuai dengan syarat dan kriteria awal dari Algoritma itu sendiri.
Langkah-langkah ketat seperti ini adalah langkah tepat dalam Algoritma. Perhitungan secara tepat menjadi prioritas. Instruksi yang diberikan Algoritma ini tergambar secara eksplisit atau tersirat. Hasilnya, atau output akan teratur berurutan seperti dari atas ke bawah atau sebaliknya.
Sejarah dan Jenis Algoritma
Istilah Algoritma berasal dari perubahan nama seorang ahli Matematika dari Uzbekistan bernama Al Khawārizmi ke dalam bahasa Latin. Ahli Matematika itu hidup sekitar abad ke 9. Istilah ini terdapat dalam karyanya yang telah diterjemahkan dalam bahasa Latin yang berasal dari abad 12. Dalam karyanya tertulis “Algorithmi de Numero Indorum”.
Awalnya, istilah Algoritma atau algorisma digunakan hanya untuk aturan aritmatis yang berfungsi untuk menyelesaikan persoalan yang menggunakan bilangan dalam bahasa Arab. Baru pada abad 18, Algoritma resmi digunakan untuk mencakup semua permasalahan.
Perkembangan di dunia Algoritma menghadirkan jenis-jenis klasifikasi Algortima. Klasifikasi ini memiliki alasan serta pembenaran yang berbeda. Pendapat yang berbeda melahirkan metode yang juga berbeda.
- Divide and Conquer. Pendapat ini mengatakan bahwa suatu permasalahan yang besar dapat dibagi menjadi permasalahan-permasalahan kecil dalam jumlah banyak. Pembagian terus dilakukan hingga mencapai bentuk terkecil hingga menjadi mudah untuk dipecahkan.
- Dynamic Programming. Pendapat ini hampir sama dengan pendapat yang pertama. Perbedaannya terletak pada karekter permasalahan yang harus dihadapi. Masalah yang dianggap tumpang tindih dan harus dipisahkan.
- Metode Serakah. Pendapat atau paradigma ini serupa dengan pemrograman dinamik. Perbedaannya terdapat pada jawaban yang berasal dari masalah dianggap tidak perlu diketahui. Pilihan kata “serakah” menjadi kata yang sering digunakan ketika pilihan terbaik dipilih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar