DEDIJEGALE
Diantara beberapa benda terbang buatan manusia, mungkin pesawat terbang yang bisa dijuluki sebagai burung besi. Alasannya, karena pesawat terbang memiliki sayap dan ekor. Meskipun cara terbangnya tidak dengan mengepakan sayap seperti cara terbangnya burung, tapi mekanisme manuvernya mirip seperti yang dimiliki burung. Tapi tidak demikian dengan Helicopter, kita tidak memasukkan roket dalam tulisan ini.
Daya angkat yang dihasilkan bukan karena adanya sayap. Dalam mengelompokkan jenis pesawat terbang berdasarkan ukuran yang dimiliki, digunakan beberapa dimensi standard. Yaitu panjang badan, lebar bentang sayap, dan bobot pesawat. Itu berbeda dengan dimensi yang dimiliki Helicopter. Selain diameter rotor, sering juga daya angkat pada saat take-off dijadikan acuan pengukuran. Yang memiliki ukuran paling besar pada kedua dimensi tersebut, itulah jenis Helicopter yang dianggap terbesar di seluruh kelas.
Daya angkat yang dihasilkan bukan karena adanya sayap. Dalam mengelompokkan jenis pesawat terbang berdasarkan ukuran yang dimiliki, digunakan beberapa dimensi standard. Yaitu panjang badan, lebar bentang sayap, dan bobot pesawat. Itu berbeda dengan dimensi yang dimiliki Helicopter. Selain diameter rotor, sering juga daya angkat pada saat take-off dijadikan acuan pengukuran. Yang memiliki ukuran paling besar pada kedua dimensi tersebut, itulah jenis Helicopter yang dianggap terbesar di seluruh kelas.
Hingga pada saat tulisan ini saya jadikan posting, jenis Helicopter yang dianggap berukuran terbesar di dunia adalah V-12. Helicopter ini buatan Mil dari Uni Sovyet pada dekade 1960an dan hanya diproduksi sebanyak dua unit saja.
Berbeda dengan Helicopter konvensional yang biasanya hanya memiliki satu rotor, V-12 memiliki dua rotor yang terpasang pada sayap di kanan dan kiri badan Helicopter. Kedua sayap itu lebih berfungsi sebagai fondasi rotor, bukan untuk menghasilkan gaya angkat. Setiap rotor memiliki diameter yang berukuran kurang lebih 67 meter. Pada saat take-off, V-12 memiliki gaya angkat hingga 105 ton.
Tapi meskipun selama bertahun-tahun memegang record sebagai Helicopter terbesar, Mil V-12 dianggap sebagai produk yang gagal. Helicopter ini dinilai sulit dikendalikan. Wajar jika hanya diproduksi dua unit saja. Hasil produksi yang pertama telah menjadi penghuni Russian Air Force Museum. Sedangkan produksi yang kedua tidak pernah keluar dari pabriknya yang berada di dekat kota Moskow.
Setelah gagal dengan konsep Helicopter V-12, Mil membuat helicopter besar yang lain dan disebut Mi-26. Helicopter ini bisa digunakan untuk kepentingan sipil dan militer. Dibandingkan dengan V-12, Mi-26 jauh lebih mudah dioperasikan. Produk ini dinilai berhasil dan pertama kali diuji coba terbang pada tanggal 14 Desember 1977. Kabarnya, diantara jenis helicopter yang berhasil diterbangkan, Mi-26 inilah yang memiliki ukuran terbesar di dunia. Mempunyai daya angkat maksimum saat take-off sebesar 56 ton.
Rotornya yang memiliki delapan bilah baling-baling berdiameter 35 meter. Sudah lebih dari 200 unit Mi-26 yang dibuat oleh pabrik Mil. Sebagian digunakan sendiri oleh Rusia, dan sebagian lagi dieksport ke negara-negara sekutu Uni Sovyet. Untuk melihat kekuatannya, dapat dilihat pada gambar, helicopter Mi-26 sedang mengangkat sebuah helicopter jenis CH-47 Chinook buatan Boeing - AS yang juga masuk dalam kategori helicopter ukuran besar.
Mil sudah terlanjur terkenal sebagai pabrikan yang memproduksi helicopter berukuran raksasa. Dua jenis produknya sudah disebut sebelum, menempati peringkat pertama dan kedua helicopter terbesar. Lalu, peringkat ketiga dipegang oleh Mi-6 yang juga buatan Mil. Pada masa era perang dingin, kehadiran Mi-6 sempat menggetarkan para petinggi NATO.
Mi-6 mampu mengangkut 70 pasukan dengan persenjataan lengkap. Diameter rotornya masih sama seperti yang dimiliki Mi-26, 35 meter, dan digerakkan oleh mesin turboshaft Soloviev D-25V yang menghasilkan kemampuan maksimal take-off sebesar 44 ton. Mi-6 pertama kali diterbangkan pada bulan Juli 1957 dan langsung merajai dunia helicopter hingga kemunculan Mi-26 pada tahun 1977. Kabarnya helicopter jenis ini menjadi helicopter tempur pertama yang dioperasikan oleh TNI dan di tanah air lebih dikenal dengan nama Mi-35P Hind. Setelah dihasilkan sekitar 800 unit, M-6 tidak diproduksi lagi sejak tahun 1981 .
Mil masih punya produk raksasa lainnya, helicopter yang memegang ranking keempat terbesar. Namanya Mi-10 yang merupakan pengembangan dari Mi-6. Ada dua varian yang diproduksi. Mi10 K yang berkaki (tangkai roda) pendek dan M-10R yang berkaki panjang (seperti tampak pada gambar). Jika para pendahulunya lebih suka mengangkut cargo yang dimasukkan kedalam badan helicopter, M-10 lebih difungsikan untuk membawa cargo yang diletakkan dibawah badannya, terutama pada varian M-10R.
Diameter rotornya masih sama seperti yang dimiliki M-6 dan M-26. Mesin penggeraknya sama dengan yang digunakan pada type M-6, turboshaft Soloviev D-25V dengan daya maksimum take-off sebesar 38 ton. Pertama kali diterbangkan pada tanggal 15 Juni 1960. Hanya ada sekitar 55 unit M-10 yang diproduksi.
Setelah semua peringkat sebelumnya dipegang oleh helicopter buatan Rusia (Uni Sovyet), kini ranking kelima diduduki oleh helicopter buatan AS. Namanya mirip dengan nama pionir dunia helicopter yang juga jadi nama pabrikan pembuatnya, Sikorsky CH-53E. Helicopter ini merupakan modifikasi pada ukuran dan kekuatan dari jenis generasi sebelumnya, CH-53 Sea Stallion.
Keduanya diperuntukan sebagai sarana angkut kesatuan angkatan laut AS. Prototipe-nya yang pertama diterbangkan pada bulan Desember 1980. Diameter rotornya lebih kecil dibanding helicopter produksi Rusia yang sudah disebut tadi, yaitu hanya berukuran 24 meter yang digerakkan oleh mesin T64-GE-416 turboshaft yang menghasilkan maksimum take-off sebesar 33,3 ton. Sampai saat ini masih ada sekitar 100 unit Sikorsky CH-53E yang dioperasikan oleh angkatan laut AS. Menurut kabar type ini masih dikembangkan lagi dengan menggunakan nama Sikorsky CH-35K. Bagian yang diperbaharui adalah pada model bilah baling-baling dan mesin sehingga bisa menghasilkan maksimum take-off sebesar 38,42 ton, melebihi daya yang dimiliki M-10.
Produk helicopter berikutnya masih milik AS, Boeing Vertol MH-47E. Ini merupakan helicopter yang memiliki rotor ganda dan juga biasa disebut sebagai MH-47E Chinook. Bentuknya bisa dilihat pada gambar. Type ini diproduksi oleh Boeing. Masing-masing rotor MH-47E memiliki diameter selebar 18,3 meter dengan maksimum take-off sebesar 22,68 ton.
Helicopter ini pertama kali diterbangkan pada tanggal 21 September 1961. Helicopter jenis ini banyak terlibat dalam perang Vietnam. Sejak pertama kali dibuat, sudah ada lebih dari 1.179 unit MH-47E Chinook diproduksi. Selain AS sendiri, ada lebih dari 25 negara lain yang juga memiliki dan mengoperasikan MH-47E Chinook. Itu sesuai jika dilihat dari jumlah yang sudah diproduksi.
Berbeda dengan Helicopter konvensional yang biasanya hanya memiliki satu rotor, V-12 memiliki dua rotor yang terpasang pada sayap di kanan dan kiri badan Helicopter. Kedua sayap itu lebih berfungsi sebagai fondasi rotor, bukan untuk menghasilkan gaya angkat. Setiap rotor memiliki diameter yang berukuran kurang lebih 67 meter. Pada saat take-off, V-12 memiliki gaya angkat hingga 105 ton.
Tapi meskipun selama bertahun-tahun memegang record sebagai Helicopter terbesar, Mil V-12 dianggap sebagai produk yang gagal. Helicopter ini dinilai sulit dikendalikan. Wajar jika hanya diproduksi dua unit saja. Hasil produksi yang pertama telah menjadi penghuni Russian Air Force Museum. Sedangkan produksi yang kedua tidak pernah keluar dari pabriknya yang berada di dekat kota Moskow.
Setelah gagal dengan konsep Helicopter V-12, Mil membuat helicopter besar yang lain dan disebut Mi-26. Helicopter ini bisa digunakan untuk kepentingan sipil dan militer. Dibandingkan dengan V-12, Mi-26 jauh lebih mudah dioperasikan. Produk ini dinilai berhasil dan pertama kali diuji coba terbang pada tanggal 14 Desember 1977. Kabarnya, diantara jenis helicopter yang berhasil diterbangkan, Mi-26 inilah yang memiliki ukuran terbesar di dunia. Mempunyai daya angkat maksimum saat take-off sebesar 56 ton.
Rotornya yang memiliki delapan bilah baling-baling berdiameter 35 meter. Sudah lebih dari 200 unit Mi-26 yang dibuat oleh pabrik Mil. Sebagian digunakan sendiri oleh Rusia, dan sebagian lagi dieksport ke negara-negara sekutu Uni Sovyet. Untuk melihat kekuatannya, dapat dilihat pada gambar, helicopter Mi-26 sedang mengangkat sebuah helicopter jenis CH-47 Chinook buatan Boeing - AS yang juga masuk dalam kategori helicopter ukuran besar.
Mil sudah terlanjur terkenal sebagai pabrikan yang memproduksi helicopter berukuran raksasa. Dua jenis produknya sudah disebut sebelum, menempati peringkat pertama dan kedua helicopter terbesar. Lalu, peringkat ketiga dipegang oleh Mi-6 yang juga buatan Mil. Pada masa era perang dingin, kehadiran Mi-6 sempat menggetarkan para petinggi NATO.
Mi-6 mampu mengangkut 70 pasukan dengan persenjataan lengkap. Diameter rotornya masih sama seperti yang dimiliki Mi-26, 35 meter, dan digerakkan oleh mesin turboshaft Soloviev D-25V yang menghasilkan kemampuan maksimal take-off sebesar 44 ton. Mi-6 pertama kali diterbangkan pada bulan Juli 1957 dan langsung merajai dunia helicopter hingga kemunculan Mi-26 pada tahun 1977. Kabarnya helicopter jenis ini menjadi helicopter tempur pertama yang dioperasikan oleh TNI dan di tanah air lebih dikenal dengan nama Mi-35P Hind. Setelah dihasilkan sekitar 800 unit, M-6 tidak diproduksi lagi sejak tahun 1981 .
Mil masih punya produk raksasa lainnya, helicopter yang memegang ranking keempat terbesar. Namanya Mi-10 yang merupakan pengembangan dari Mi-6. Ada dua varian yang diproduksi. Mi10 K yang berkaki (tangkai roda) pendek dan M-10R yang berkaki panjang (seperti tampak pada gambar). Jika para pendahulunya lebih suka mengangkut cargo yang dimasukkan kedalam badan helicopter, M-10 lebih difungsikan untuk membawa cargo yang diletakkan dibawah badannya, terutama pada varian M-10R.
Diameter rotornya masih sama seperti yang dimiliki M-6 dan M-26. Mesin penggeraknya sama dengan yang digunakan pada type M-6, turboshaft Soloviev D-25V dengan daya maksimum take-off sebesar 38 ton. Pertama kali diterbangkan pada tanggal 15 Juni 1960. Hanya ada sekitar 55 unit M-10 yang diproduksi.
Setelah semua peringkat sebelumnya dipegang oleh helicopter buatan Rusia (Uni Sovyet), kini ranking kelima diduduki oleh helicopter buatan AS. Namanya mirip dengan nama pionir dunia helicopter yang juga jadi nama pabrikan pembuatnya, Sikorsky CH-53E. Helicopter ini merupakan modifikasi pada ukuran dan kekuatan dari jenis generasi sebelumnya, CH-53 Sea Stallion.
Keduanya diperuntukan sebagai sarana angkut kesatuan angkatan laut AS. Prototipe-nya yang pertama diterbangkan pada bulan Desember 1980. Diameter rotornya lebih kecil dibanding helicopter produksi Rusia yang sudah disebut tadi, yaitu hanya berukuran 24 meter yang digerakkan oleh mesin T64-GE-416 turboshaft yang menghasilkan maksimum take-off sebesar 33,3 ton. Sampai saat ini masih ada sekitar 100 unit Sikorsky CH-53E yang dioperasikan oleh angkatan laut AS. Menurut kabar type ini masih dikembangkan lagi dengan menggunakan nama Sikorsky CH-35K. Bagian yang diperbaharui adalah pada model bilah baling-baling dan mesin sehingga bisa menghasilkan maksimum take-off sebesar 38,42 ton, melebihi daya yang dimiliki M-10.
Produk helicopter berikutnya masih milik AS, Boeing Vertol MH-47E. Ini merupakan helicopter yang memiliki rotor ganda dan juga biasa disebut sebagai MH-47E Chinook. Bentuknya bisa dilihat pada gambar. Type ini diproduksi oleh Boeing. Masing-masing rotor MH-47E memiliki diameter selebar 18,3 meter dengan maksimum take-off sebesar 22,68 ton.
Helicopter ini pertama kali diterbangkan pada tanggal 21 September 1961. Helicopter jenis ini banyak terlibat dalam perang Vietnam. Sejak pertama kali dibuat, sudah ada lebih dari 1.179 unit MH-47E Chinook diproduksi. Selain AS sendiri, ada lebih dari 25 negara lain yang juga memiliki dan mengoperasikan MH-47E Chinook. Itu sesuai jika dilihat dari jumlah yang sudah diproduksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar