dedijegale.com
“Áduh….” Kataku sambil pegang kepalaku karena kepalaku terkena bola basket.
“Maaf yaah.. Teman aku nggak sengaja” Kata salah satu pemain basket itu.
“Nggak papa kok!” Jawabku sambil berdiri. Aku pun langsung menuju ke kelas ku dan meninggalkan lapangan Basket.
“Maaf yaah.. Teman aku nggak sengaja” Kata salah satu pemain basket itu.
“Nggak papa kok!” Jawabku sambil berdiri. Aku pun langsung menuju ke kelas ku dan meninggalkan lapangan Basket.
“Kamu nggak papa kan?” Tanya cowok tadi.
“Eehh… Kamu! Aku nggak papa kok” Jawabku singkat.
“Oh iyaaa.. Kita kan belum kenalan, kenalin nama aku Alvin, kalo kamu?” Tanya gadis itu. “Nama ku Nikita” Jawabku singkat.
“Namamu mengingatkan aku pada sahabat kecilku. Ohyaaa, kamu kelas 8 berapa?” Tanya Alvin lagi.
“Aku kelas 8 A, kalo kamu?” Jawabku sambil tanya balik.
“Berarti kelas kita deket dong, aku kls 8 B.Tapi ngomong-ngomong aku kok nggak pernah lihat kamu siih?” Tanya Alvin.
“Aku itu jarang keluar, biasanya sih aku ke perpustakaan baca buku, atau dikelas membuat cerpen” Jawabku.
“Oh… Gitu yaah? Ya sudah aku mau latihan basket dulu yaah? kapan-kapan ngobrol lagi” Katanya sambil tersenyum kecil dan meninggalkan aku.
Tak tau kenapa aku mulai suka pada dia. Dia tuh ganteng, tinggi, pintar maen basket, senyumnya manis, pokoknya dia tuhh sempurna dari cowok-cowok yg laen.
“Eehh… Kamu! Aku nggak papa kok” Jawabku singkat.
“Oh iyaaa.. Kita kan belum kenalan, kenalin nama aku Alvin, kalo kamu?” Tanya gadis itu. “Nama ku Nikita” Jawabku singkat.
“Namamu mengingatkan aku pada sahabat kecilku. Ohyaaa, kamu kelas 8 berapa?” Tanya Alvin lagi.
“Aku kelas 8 A, kalo kamu?” Jawabku sambil tanya balik.
“Berarti kelas kita deket dong, aku kls 8 B.Tapi ngomong-ngomong aku kok nggak pernah lihat kamu siih?” Tanya Alvin.
“Aku itu jarang keluar, biasanya sih aku ke perpustakaan baca buku, atau dikelas membuat cerpen” Jawabku.
“Oh… Gitu yaah? Ya sudah aku mau latihan basket dulu yaah? kapan-kapan ngobrol lagi” Katanya sambil tersenyum kecil dan meninggalkan aku.
Tak tau kenapa aku mulai suka pada dia. Dia tuh ganteng, tinggi, pintar maen basket, senyumnya manis, pokoknya dia tuhh sempurna dari cowok-cowok yg laen.
Pulang sekolah aku sempetin untuk mampir ke Danau, karena aku jarang ke Danau itu. Aku suka Danau karena Danau itu tempat kenangan sahabat kecilku namanya Rehan(Re)!
“Nik, maafin aku yaah.. Aku harus ninggalin kamu, aku harus ke Jepang karena ortu aku ada bisnis. Kalo aku pulang, kita pacaran yaaahh? Soalnya aku cinta sama kamu.
Nih aku kasih kenang-kenangan sebuah Liontin disini ada tulisan (RE SAYANG NIKITA/NIKITA SAYANG RE)?” Itu kata-kata Re yg kuingat seorang anak yg lucu. Dia ninggalin aku pd waktu kita kelas 4 SD. “Andai saja dia sudah kembali ke Indo, aku pasti seneng banget.” Batinku.
Nih aku kasih kenang-kenangan sebuah Liontin disini ada tulisan (RE SAYANG NIKITA/NIKITA SAYANG RE)?” Itu kata-kata Re yg kuingat seorang anak yg lucu. Dia ninggalin aku pd waktu kita kelas 4 SD. “Andai saja dia sudah kembali ke Indo, aku pasti seneng banget.” Batinku.
“Looohh, kamu kok disini?” Tanya seseorang dari belakang, tak kusangka dia itu Alvin.
“Kamu juga ngapain kok disini si Vin?” Tanyaku balik.
“Aku kesini itu aku rindu sama masa kecil aku dulu. Aku punya seorang sahabat, setiap hari kita selalu disini main kejar-kejaran dll. Tapi yg bikin aku sedih aku nggak tau dia sekarang ada dimana?” Curhat Alvin.
“Kok sama sihhh?” Jawabku heran.
“Sama apanya si Nik?” Tanya Alvin.
“Cerita kamu tuhh sama persis sama cerita aku. Aku juga punya seorang sahabat setiap hari kita main ke Danau, tapi saat kami kelas 4, dia itu pergi ke Jepang soalnya ortunya ada bisnis di sana. Dia juga kasih kenang-kenangan buat aku sebuah liontin! Sampai sekarang liontin itu aku simpan meskipun aku nggak tau dia ada di mana?” Curhatku psda Alvin.
“Kamu juga ngapain kok disini si Vin?” Tanyaku balik.
“Aku kesini itu aku rindu sama masa kecil aku dulu. Aku punya seorang sahabat, setiap hari kita selalu disini main kejar-kejaran dll. Tapi yg bikin aku sedih aku nggak tau dia sekarang ada dimana?” Curhat Alvin.
“Kok sama sihhh?” Jawabku heran.
“Sama apanya si Nik?” Tanya Alvin.
“Cerita kamu tuhh sama persis sama cerita aku. Aku juga punya seorang sahabat setiap hari kita main ke Danau, tapi saat kami kelas 4, dia itu pergi ke Jepang soalnya ortunya ada bisnis di sana. Dia juga kasih kenang-kenangan buat aku sebuah liontin! Sampai sekarang liontin itu aku simpan meskipun aku nggak tau dia ada di mana?” Curhatku psda Alvin.
“Aaappppaaaaaaaa??? Apa benar kamu itu Nikita sahabat kecil aku?” Tanya Alvin terputus–putus.
“Iyaa, kalo gitu kamu Re kan?” Tanyaku balik.
“Iyaaaa..” Jawabku singkat.
“Tapi nama kamu kan Alvin bukan Re?” Tanyaku.
“Nikita aku itu disuruh ibu aku ganti nama, aku juga nggak tau kenapa sebabnya. Ake sihh nurut saja” Jawabnya.
“Ohhh.. Gituuu” Jawabku singkat.
“NIKITA” Kata Re (Alvin sambil peluk aku)
“Reeeee…” (Teriakku sambil peluk Alvin juga).
“Iyaa, kalo gitu kamu Re kan?” Tanyaku balik.
“Iyaaaa..” Jawabku singkat.
“Tapi nama kamu kan Alvin bukan Re?” Tanyaku.
“Nikita aku itu disuruh ibu aku ganti nama, aku juga nggak tau kenapa sebabnya. Ake sihh nurut saja” Jawabnya.
“Ohhh.. Gituuu” Jawabku singkat.
“NIKITA” Kata Re (Alvin sambil peluk aku)
“Reeeee…” (Teriakku sambil peluk Alvin juga).
Setelah lama kita bercerita. Akhirnya Re nembak aku.
“Nik… Kamu masih ingat nggak janji aku waktu kita masih kecil dulu” Tanyanya.
“Janji apa siih” Tanyaku bego.
“Dulu kan aku pernah janji kalo aku balik ke Indo kita akan pacaran, kamu ingat kan?” Tanya Re lagi.
“Iya aku ingat kok, memang kenapa?” Jawabku.
“Kamu mau nggak jadi pacar aku?” Tanya Re sambil pegang tangan aku.
“Emmmm… Gimana yaahhh? (sambil senyum). Yaa sudah deh aku mau jadi pacar kamu” Jawabku sambil peluk Re.
“Makasih yaahh Nik, aku janji akan setia sama kamu dan akan bahagiain kamu sampe ajal menjemput kita berdua” Kata Re.
“Nik… Kamu masih ingat nggak janji aku waktu kita masih kecil dulu” Tanyanya.
“Janji apa siih” Tanyaku bego.
“Dulu kan aku pernah janji kalo aku balik ke Indo kita akan pacaran, kamu ingat kan?” Tanya Re lagi.
“Iya aku ingat kok, memang kenapa?” Jawabku.
“Kamu mau nggak jadi pacar aku?” Tanya Re sambil pegang tangan aku.
“Emmmm… Gimana yaahhh? (sambil senyum). Yaa sudah deh aku mau jadi pacar kamu” Jawabku sambil peluk Re.
“Makasih yaahh Nik, aku janji akan setia sama kamu dan akan bahagiain kamu sampe ajal menjemput kita berdua” Kata Re.
Hari itu jga aku dan Re resmi jadian. Aku bahagia banget karena aku bisa ketemu sekaligus jadian. Hehehe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar